Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan adalah penyebab utama pemanasan global. Mereka menyumbang 20-25% dari emisi karbon global, dan lebih dari sepertiga emisi dari negara-negara berkembang. Di Indonesia, deforestasi dan perubahan penggunaan lahan diperkirakan mencapai 80% dari emisi karbon Indonesia dan 6% dari emisi gas rumah kaca global. Emisi karbon yang dilepaskan dari kegiatan logging, pembakaran dan konversi hutan dan lahan gambut Indonesia ini, telah membuat Indonesia menjadi pencemar terbesar keempat gas rumah kaca di dunia setelah Amerika Serikat, Uni Eropa dan China.
Menahan laju deforestasi di Indonesia adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi perubahan iklim. Hal ini karena pencegahan deforestasi dapat mencegah pelepasan karbon ke atmosfer akibat pembakaran dan penebangan hutan. Hutan yang lestari juga memiliki potensi untuk menyerap emisi global dan merubahnya menjadi biomassa, tanah, dan produk lainnya, lalu menyimpannya. Selain itu, upaya pencegahan deforestasi menawarkan manfaat tambahan, seperti melindungi keanekaragaman hayati, mencegah erosi tanah dan melindungi mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada hutan.
Sekala telah bekerja untuk isyu REDD + sejak awal di Indonesia dan mampu memberikan dukungan analisis bagi strategi dan metodologi untuk REDD+. Kami juga dapat memberikan informasi dan pelatihan tentang REDD+ ke berbagai pemangku kepentingan dan membantu pemangku kepentingan untuk mengembangkan Tingkat Referensi Emisi (Reference Emission Level / REL) dan untuk memantau perubahan tutupan hutan.